Saturday, December 22, 2012

Sepak bola Indonesia yang main bukan pemainnya tapi pengurusnya

Republik Garuda ini nyaris aja di berikan sanksi oleh otoritas sepak bola dunia(FIFA). Semua sudah membicarakan dampaknya hingga menjadi headline news. Ada angin apa FIFA membatalkan pemberian sanksi dan memperpanjang masa buat PSSI selaku otoritas sepak bola Indonesia untuk menyelesaikan kisruh sepak bola di tanah air tercinta. Persetan KPSI dan PSSI. KPSI yang mengaku penyelamat sepak bola indonesia malah memperuncing masalah dengan gayanya yang mau mendapat gelar pahlawan padahal hanya sekedar memperjuangkan gologan. PSSI malah kecemplung dengan KPSI bukan mencari jalan tengah untuk membubarkan KPSI malah seakan membiarkan hingga KPSI menjalankan liga sendiri. Sebagai penikmat bola seharusnya kita mendapat kabar tentang pemainnya, hasil pertandingannya, ama prestasi ini kan malah di kasih berita konflik PSSI ama KPSI.  Ironisnya dari kedua belah pihak gak ada yang mau ngalah seakan merekalah pemilik sepak bola indonesia ini.
Harusnya mereka sadar banyak pemain berbakat ingin menjadi pemain bola akhirnya gak jadi gara gara kelakuan mereka yang gak karuan itu. Gimana mau jadi pemain bola , belom maen bola aja pengurus kita ricuh sendiri. Banyak pemain berbakat di negeri ini dan di negeri lain yang berkewarganegaraan Indonesia ataupun bisa menjadi warga negara Indonesia (WNI), tidal terpantau karena pemandu bakat kita gak jelas nyari pemainnya di sebelah mana apa sebelah rumahnya apa sebelah kampungnya. Naturalisasi di lakukan tapi yang terjadi pemain naturalisasi keliatan sama kualitasnya dengan dalam negeri , ada yang lebih emang cuman kalo di liat yang di panggil ke piala aff yang baru aja masuk timnas gak ada kelebihannya. Masa pemain bertubuh gembul di jadiin pemain timnas. Kriterianya gimana dan prosesnya gimana buat ngambil pemain naturalisasi. Apa gak di pantau dulu dalam jangka tertentu. Gue berharap PSSI bisa lebih selektif dalam memilih pemain bakat bakat pemain kita banyak. Jangan manggil pemain yang itu itu aja. Saatnya pemain senior seperti Bambang Pamungkas pensiun dari timnas. Pemain dari jaman saya sd sampe lulu sekolah masih juga main sekarang apa kita kekurangan penyerang. Peringkat 156 di atas Malaysia158 kita berbangga padahal kalah dua kali di final di kandang sendiri. Ingatlah Singapur negara yang kecil di asia tenggara di atas kita malah menang piala AFF  2 kali.  Masih banyak masalah kalo mau terus di lanjutkan tapii cukup sekian. Intinya sudah tersampaikan. Gak ada kata terlambat buat melakukan revolusi sepak bola kita. Masih banyak yang mau bermain bola untuk Indonesia asalkan semua masalah ini segera berakhir. Cita-cita main piala dunia bukanlah sekedar cita cita kalo kita benar dalam pengurusan dan pengambilan pemain berbakat.
HORMAT KEPADA MERAH PUTIH DAN NYANYIKAN INDONESIA RAYA

No comments:

Post a Comment